Haloberau.com TANJUNG REDEB – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Berau terus mensosialisasikan program pengelolaan dan pengolahan bank sampah. Bahkan DLHK trlah membentuk bank sampah induk yang menjadi wadah bagi masyarakat baik perseorangan maupun kelompok untuk menabung sampah. Keberadaan bank sampah ini pun terus berjalan dengan bertambahnya nasabah.
Tidak hanya menjalankan bank sampah induk, namun DLHK juga terus mendorong terbentuknya bank sampah mulai tingkat kecamatan hingga kelurahan dan kampung maupun rukun tetangga, organisasi dan kelompok masyarakat. Di Tanjung Redeb saat ini telah terbentuk lebih dari 15 bank sampah, baik yang dikelola kelompok masyarakat maupun sekolah yang telah bekerjasama dengan bank sampah induk DLHK. Bahkan DLHK Berau telah menerapkan alokasi bank sampah online dalam rangka mengoptimalkan peran bank sampah ditengah tengah masyarakat.
Kepala DLHK Berau, Sujadi, melalui Kepala Bidang Kebersihan, Junaidi, mengungkapkan pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya bank sampah dalam upaya mengurangi produksi sampah. Masyarakat sudah bisa mulai memilah sampah rumah tangga, selanjutnya sampah yang dapat didaur ulang dikumpulkan dan disetorkan ke bank sampah di lingkungannya. Setiap nasabah akan mendapatkan buku simpanan sebagai tabungan dan setoran barang bekas ke bank sampah. “Ini yang terus kita galakkan kepada masyarakat sebagai upaya mengurangi produksi sampah,” ungkapnya.
Junaidi yang juga direktur bank Sampah induk DLHK, mengungkapkan pihaknya bekerjasama dengan bank sampah yang dibentuk dikelompok masyarakat. Seperti yang telah dilakukan dengan sejumlah sekolah maupun organisasi dengan menerima setoran sampah. “Baru baru ini kami menerima setoran sampah dari ibu ibu persik candra Kirana dari Kodim 0902/Tanjung Redeb maupun dari Batalyon Armed yang telah membentuk bank sampah dan bekerjasama dengan bank sampah induk DLHK,” jelasnya.
Masyarakat yang ingin menabung sampah di Bank Sampah Induk DLHK disampaikan Junaidi saat ini dapat menyetorkan sampahnya dan dapat memilih pembayaran untuk menjadi tabungan maupun menerima pembayaran cash sesuai dengan berat dan jenis sampah yang disetorkan. “Jadi kita sudah bisa membayar cash bagi nasabah yang memang membutuhkan pembayaran langsung,” tandasnya.
Tim bank sampah induk DLHK dikatakannya juga siap untuk selalu memberikan pembinaan maupun pendampingan kepada masyarakat yang ingin membentuk bank sampah. (*)