BerauKampung

Puluhan Ketinting Adu Cepat di Sungai Segah

Haloberau.com, GUNUNG TABUR – Hujan yang mengguyur, Sabtu (15/2/2020) tidak menyurutkan semangat puluhan motoris yang telah siap dengan perahu ketintingnya di Sungai Segah. Puluhan ketinting siap beradu kecepatan dalam turnamen Gunta Open Race 2020. Kejuaraan yang digelar tahun ketiga ini dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo, ditandai dengan mengangkat bendera star pada race pertama.

Turnamen yang diikuti peserta dari berbagai daerah ini diharapkan Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo, tidak hanya menjadi sarana olahraga memacu adrenalin para peserta. Akan tetapi juga menjadi hiburan dan daya tarik pariwisata Kabupaten Berau. Pasalnya perahu ketinting merupakan salah satu moda transportasi masyarakat Kabupaten Berau yang hidup dibantaran sungai segah maupun sungai kelay. Untuk itu Wabup Agus Tantomo sangat mendukung harapan dari panitia penyelenggara yang menginginkan balap ketinting ini menjadi bagian dari kalender pariwisata Kabupaten Berau. Agar kegiatan ini bisa menyedot wisatawan baik domestik maupun mancanegara, Wabup berharap even ini dikemas lebih baik lagi kedepannya. “Untuk bisa menjadi kalender wisata, kemas acara ini harus lebih menarik sehingga menjadi daya tarik wisatawan untuk datang dan menikmati perlombaan,” ucapnya.

Sehingga tidak hanya olahraga dan mempertahankan tradisi, akan terapi juga menjadi bagian pariwisata dan memperkenalkan tradisi dan kebudayaan daerah. Selain lomba perahu panjang yang juga menjadi even rutin setiap tahun, kemeriahan di Sungai Segah disampaikan, Agus Tantomo juga bisa ditambah dengan lomba babassai atau lomba mendayung perahu menyeberangi sungai. Lomba ini menurutnya juga menarik dan juga bagian melestarikan tradisi masyarakat terdahulu. “Ini berbeda dengan lomba perahu panjang, karena perahu kecil cukup untuk satu atau dua orang saja, lombanya menyeberang sungai dari Gunung Tabur ke Tanjung Redeb, ini bisa kita gelar kedepannya,” ungkapnya.

Pariwisata dikatakan Agus Tantomo menjadi salah satu sektor yang potensi untuk dikembangkan di Bumi Batiwakkal sebagai pengganti sektor pertambangan yang pasti suatu saat akan habis. Sehingg berbagai potensi yang bisa dikembangkan untuk mengundang wisatawan datang harus terus diciptakan selain keberadaan wisata alam yang juga menjadi data tarik tersendiri. Tidak hanya meningkatkan pendapatan asli daerah, hadirnya wisatawan juga akan turut meningkatkan ekonomi masyarakat di destinasi pariwisata. “Kita tidak bisa terus bergantung pada sektor pertambangan, harus ada terobosan mengembangkan sektor lain, salah satunya sektor pariwisata,” tandasnya. (*)