BerauNasional

Diduga Terjangkit Virus Corona Usai Dari Korea Selatan,Warga Berau Diisolasi di RSUD Abdul Rivai

Haloberau.com , TANJUNG REDEB – Beredar pesan berantai melalui whatsapp,Senin (2/3/2020) yang menyebutkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Rivai, tengah menangani pasien dengan kondisi demam tinggi, usai mengunjungi Korea Selatan.

Isi pesannya; “Hati-hati kalian semua. Jangan ada dulu yang ke rumah sakit. Jika ada teman sakit jangan dulu dijenguk ke rumah sakit. Soalnya ada 12 orang yang dari korea, salah satunya orang Berau dirawat di rumah sakit.

Tapi belum dipastikan corona atau bukan. Karena belum dikirim sampelnya. Orngnya demam tinggi, makanya mau disimpan di ruang isolasi. Mereka pulang setelah mengikuti acara MCI di Korea, setelah kembali dari Korea, salah satu nya demam tinggi.

Hasilnya mengarah ke postif corona. Semoga kita dijauhkan dari bala. Di rumah sakit sudah gempar ini, kayaknya ada wartawan sudah keliling-keliling. Perbanyak makan vitamin untuk daya tahan tubuh, jaga kesehatan. Penyakit apapun mentul, insyaAllah kalo daya tahan tubuh kita kuat.”

Begitu bunyi pesan berantai dari aplikasi obrolan whatsapp.

Hanya berselang beberapa jam kemudian, RSUD dr Abdul Rivai Tanjung Redeb, membuat keterangan pers, menjawab informasi yang beredar tersebut.

Manajemen RSUD Abdul Rivai membenarkan, menerima pasien dengan kondisi demam, batuk, pilek.

Humas RSUD dr Abdul Rivai, Erva Anggriana, menyebutkan, pihaknya juga masih minim informasi.

“Dengan adanya data minimal tersebut, pasien harus kami karantina sementara di ruang isolasi, untuk meningkatkan kewaspadaaan hingga diagnosa tegak,” tulis Erva melalui keterangan tertulisnya, Senin (2/3/2020) malam.

RSUD Abdul Rivai, kata Erva, bertindak sesuai dengan pedoman kesiapsiagaan menghadapi infeksi corona yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dalam pemeriksaan pasien, tetap dilaksanakan sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan RI.

Korea Selatan merupakan salah satu negara dengan korban jiwa terbanyak setelah China dalam kasus infeksi corona.

“Menyikapi hal ini, kami meminta kepada masyarakat untuk tidak panik. Sebab RSUD sedang melakukan observasi pada pasien, hingga sampel yang kami kirim ke Litbangkes sudah terbit hasilnya,” tulisnya.

Namun pihaknya meminta masyarakat agar selalu waspada. Jika mengalami gejala demam, dan atau batuk disertai kesulitan bernafas setelah perjalanan yang memiliki risiko tinggi terjangkit Corona.

Atau setelah melakukan kontak erat dengan pasien yang diduga mengidap virus corona, diminta agar melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat.(*)