Haloberau.com , TANJUNG REDEB – Wakil Bupati Berau, H Agus Tantomo menyebutkan jika objek wisata melihat Whale Shark atau Hiu Tutul di Kecamatan Talisayan, Kalimantan Timur merupakan objek wisata alternatif yang bisa dijual ditengah pandemi Covid-19.
Pasalnya, berwisata melihat hiu tutul tidaklah akan menlanghar protokol kesehatan lantaran jumlah wistawan yang ingin melihat habitat hiu tutul terbatas.
“Objek wisata melihat habitat hiu tutul menarik dikaitkan dengan pandemi ini. Bisa dijual tanpa harus melanggar protokol kesehatan,” ujarnya.
“Wisatawan yang ingin melihat hiu tutul ini kan menggunakan kapal kecil yang bisa memuat maksimal 14 orang saja. Ide ini akan saya sampaikan ke pemerintah kampung dan camat di Talisayan,” terangnya.
Akses ke lokasi hiu tutul di Talisayan, wisatawan harus menyewa kapal klotok milik nelayan untuk menuju bagan nelayan, pasalnya hiu tutul akan mendekat di bagan untuk menunggu makananan ikan kecil yang dibuang dari bagan.
“Harus berangkat jam 5 subuh, karena pagi-pagi nelayan di bagan beraktivitas memilah ikan tangkapannya. Ikan kecil dan jenis lainnya dibuang kelaut, dan itu menarik hiu tutul untuk mendekat ke bagan,” kisahnya.
“Harga sewa kapal bervariasi, Rp 600.000 untuk kapal kecil berkapasitas 6 orang dan Rp 1.200.000 untuk kapal besar berkapasitas 10-14 orang,” tuturnya.
Untuk melihat hiu tutul, wisatawan harus memberikan makanan ikan kecil yang bisa didapati dari bagan.
“Harus diberikan terus makanan agar hiu tutulnya tidak kemana-mana. Ikan kecilnya bisa kita beli ke nelayan di bagan,”kata Agus Tantomo.
“Hiu tutul ini pemakan plankton dan ramah, namun gampang terluka karena kulitnya sensitif jadi tidak boleh disentuh. Jadi kalau berenang bersama hiu tutul ada aturannya untuk jaga jarak aman,” tutupnya.