BerauDuniaEkonomiKaltimKampungLingkunganNasionalSosialWisata

Agus Tantomo Bangga Melihat Masyarakat Pulau Derawan

Haloberau.com, TANJUNG REDEB – Wakil Bupati Berau, H Agus Tantomo berkesempatan melihat langsung penyu bertelur di Pantai Pulau Derawan, dengan didampingi Babinsa Wisandi Yuliastriono dan kelompok masyarakat yang peduli dengan konservasi penyu, Kamis malam (17/9).

Wabup H Agus Tantomo mengaku bangga dan kagum terhadap masyarakat di Pulau Derawan atas perjuangannya tanpa henti melakukan aktivitas konservasi menyelamatkan satwa penyu.

“Saya ini pernah mendapat penghargaan Internasional  dari Turtle Foundation. Trofi penghargaan itu merupakan penghargaan pertama di dunia persembahan dari para aktivis lingkungan dari belahan negara Eropa,” ungkap Wabup H Agus Tantomo.

“Penghargaan itu rasanya tidak pantas buat saya setelah tahu ada sekelompok warga di Pulau Derawan yang sudah bertahun-tahun dengan hanya bermodal semangat dan rasa inisiatif melakukan aktivitas konservasi menyelamatkan satwa penyu yang dilindungi,” tuturnya.

Lanjut dikatakan Wabup H Agus Tantomo bahwa Pemkab Berau tidak dapat berbuat banyak untuk memberikan dukungan anggaran karena terkendala soal kewenangan konservasi di bidang kelautan.

“Biar bagaimanapun saya akan perjuangkan  agar bisa mendapatkan dukungan oleh pemerintah pusat. Itu pernah saya lakukan saat memperjuangkan perda Hiu beberapa waktu lalu dan itu berhasil,” ungkapnya.

Semakin bertambahnya jumlah penyu naik bertelur di Pantai Pulau Derawan merupakan informasi yang sangat baik menurutnya. Itu dikatakan Wabup H Agus Tantomo adalah potensi tambahan untuk Pulau Derawan yang bisa disajikan buat wisatawan.

“Kabar baik dari Pulau Derawan bahwa penyu makin banyak naik bertelur. Ini bisa dimanfaatkan untuk menarik minat wisatawan,” katanya.

Wabup juga memperdengarkan filosofi penyu yang menjadi ikon atau identitas Kabupaten Berau. Dikatakannya bahwa, masyarakat Berau perlu belajar dari filosofi penyu ini.

“Ayam itu kalau bertelur sangat berisik, baru satu telur dikeluarkannya suara kokokannya bisa terdegar kemana-mana. Tapi kalau Penyu, ratusan telur dia keluarkan tanpa ada suara apapun dan telurnya pun itu disembunyikan di dalam pasir,” tutupnya.