Haloberau.com, TABALAR – Kahar (32), nakhoda kapal pengangkut pasir yang tenggelam di perairan Semurut, Tabalar, Berau, akhirnya ditemukan Senin (28/9) pagi tadi, pukul 09.25 Wita.
Pencarian melibatkan Tim gabungan dari TNI, polri, Polairud, PMI dan warga setempat berhasil melakukan evakuasi korban tenggelam. Tak ketinggalan tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau yang juga mempersiapkan proses evakuasi termasuk kantong jenazah.
Yudhi Rizal, koordinator lapangan Tanggap Darurat Bencana (TDB) Palang Merah Indonesia (PMI) Berau yang ikut mengangkat jenazah korban menyampaikan, tubuh Kahar ditemukan cukup jauh dari lokasi kejadian.
“Hampir 2 kilometer dari lokasi tenggelamnya kapal,” katanya didampingi Ketua Bidang Relawan PMI Berau Endro S. Efendi. Jenazah ditemukan di arah muara, menuju Kampung Pisang-pisangan. Beruntung, air sungai sedang surut, sehingga memudahkan proses pengangkatan jenazah ke atas perahu.
Setelah diangkut ke atas perahu, jenazah kapten kapal ini langsung dibawa ke dermaga Kampung Semurut. Selanjutnya, dinaikkan ke atas ambulans jenazah milik Kecamatan Tabalar, dan dibawa ke RSUD dr Abdul Rivai Tanjung Redeb untuk proses visum. Ambulans jenazah ini pun dikawal tim dari BPBD Berau.
Sementara itu, warga setempat M Rafiq menyampaikan, proses pencarian sebelumnya sudah dilakukan sampai Minggu malam. “Tapi memang belum ketemu,” ucapnya. Hal yang sama diakui Eli, warga setempat yang juga ikut membantu proses penyisiran sungai untuk mencari korban.
Warga akhirnya merasa lega setelah proses pencarian selesai. Tak ayal, banyak warga menyaksikan proses penemuan jenazah kapten kapal tersebut.
Seperti dilaporkan, kapal pengangkut pasir itu tenggelam, di perairan Sungai Semurut sekitar 1 kilometer dari Dermaga Semurut, RT 01, Kampung Semurut, Kecamatan Tabalar, Kabupaten Berau, Kaltim. Insiden itu terjadi Minggu (27/9) pukul 04.00 Wita.
Kapal bernama KM Winda 01 ini, mengangkut pasir 30 meter kubik dari Sambaliung, Sabtu (26/9) pukul 16.00 Wita. Setibanya di Tubaan, Tabalar, nakhoda kapal Kahar (32) memutuskan istirahat. Ternyata pukul 04.00 Wita, Alimudin (25), salah satu anak buah kapal terbangun, merasakan kapal mulai tenggelam. Alimuddin langsung menyelamatkan diri dengan menyelam untuk bisa keluar dari kapal.
Selain Kahar, korban meninggal dunia dalam insiden itu adalah Ujang (30) yang sudah ditemukan terlebih dahulu. Hanya Alimuddin yang selamat dari kejadian itu, namun tampak mengalami syok berat.
Jenazah Ujang berhasil ditemukan Minggu (27/9) pukul 17.25 Wita. Posisi jenazah Ujang masih di dalam kapal, terjebak dan tidak bisa menyelamatkan diri. (*)