BerauDuniaEkonomiKaltimKampungLingkunganNasionalSosial

Sukses Kembangkan Batik Khas Berau, Putri Ikut Bantu Perekonomian di Kampung Maluang

Haloberau.com, GUNUNG TABUR – Putri Arofah warga Kampung Maluang, Kecamatan Gunung Tabur sukses memperkenalkan dan melestarikan batik lokal bercorak khas Bumi Batiwakkal, sebutan Kabupaten Berau.

Putri Maluang Batik, Galeri batik milik Putri cukup populer di kalangan masyarakat Berau. Batik yang digunakan mayoritas merupakan batik produksi dari galeri batiknya, mulai dari lingkungan pemerintahan, perusahan, sekolah hingga dari kalangan umum. Bahkan setiap ajang busana, batik produksinya lah yang sering dipamerkan ke publik.

Tak hanya itu, galeri batik milik Putri kerap didatangi pendatang dari luar daerah untuk membeli oleh-oleh khas Berau. Dharma misalnya, pengunjung asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini bersama puluhan rombongannya datang untuk membeli batik.

“Batiknya bagus dan sangat berkualitas. Dan coraknya sangat unik. Di sini kita diajarkan juga bagaimana cara membatik,” ujar Dharma, wanita asal Banjarmasin.

“Saya bersama dengan rombongan beli banyak nih untuk dibawa pulang ke Banjarmasin,” serunya lagi.

Galeri batik yang dibangun oleh Putri berawal dari kelompok masyarakat di Kampung Maluang membuat batik pada Desember 2018 lalu.

“Sejak itu di kelompok kerajinan tangan ada 20 orang, namun yang bertahan sampai sekarang yang benar-benar terlihat menekuni kerajinan batik ini hanya delapan orang saja,” tutur wanita yang akrap disapa mba Putri ini.

Ke delapan orang tersebut hingga sekarang setia membantu Putri untuk mengembangkan produksi batik khas corak daerah Bumi Batiwakkal. Dan hingga sekarang terbilang sukses dan mampu memberikan pengaruh baik di lingkungan Kampung Maluang, tempat tinggalnya.

“Produksi batik ini sekarang menjadi prodak unggulan Kampung Maluang dan alhamdulillah membantu perekonomian warga lainnya,” imbuhnya.

Tak hanya itu, galeri batik milik Putri yakni Putri Maluang Batik dijadikan tempat belajar membatik kepada generasi muda Kampung Maluang. Hal itu bertujuan untuk menambah minat anak muda mencintai budaya daerah agar keterampilan membatik ini tetap lestari.

“Disini juga disediakan ruang kepada muda mudi di Kampung Maluang untuk belajar membatik. Selain bertujuan untuk melestarikan keterampilan membatik, mereka juga bisa terhindar dari hal-hal yang tidak baik,” terangnya.

Batik produksi Putri Maluang Batik memiliki empat jenis, diantaranya jenis batik tulis, batik cap, batik printing dan batik lukis, dengan berbagai motif lokal khas Berau seperti motif biota laut seperti penyu, motif air pasang surut, motif kantong semar, motif daun pengganggan dan motif buah mangrove.

Harganya pun bervariasi, mulai dari Rp 150.000 hingga Rp 800.000. Harganya pun tergantung dari tingkat kesulitan dan lama proses pembuannya.

“Pemasaran produksi batik kami sudah tembus hingga ke luar daerah. Penjualannya pun kita lakukan melalui media sosial,” pungkasnya.