Haloberau.com, TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau memberikan perhatian serius untuk memuluskan poros kampung di wilayah Bumi Batiwakkal. Salah satunya akses jalan dari Kampung Teluk Sulaiman ke Kampung Teluk Sumbang di Kecamatan Biduk Biduk. Jalan poros menuju kampung terjauh di pesisir selatan Kabupaten Berau terus kini kian mulus. Meskipun belum keseluruhan, namun pengaspalan masih terus dilakukan. Masyarakat yang selama ini bergantung pada transportasi air, kini semakin nyaman melintasi jalur darat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Berau, Andi Marawange, didampingi Kepala Bidang Pembangunan jalan dan jembatan, Jimmy, mengatakan pembangunan poros Teluk Sumbang telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu, mulai pembukaan badan jalan hingga memasuki tahap pengaspalan. Secara umum badan jalan sudah terbuka dan bisa dilintasi dan pengaspalan dilakukan bertahap.
Pada tahun tahun ini lanjutan pembangunan jalan dijelaskannya dibagi dalam dua tahapan dengan dukungan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) murni dan APBD perubahan. Baik dukungan dari APBD Kabupaten Berau maupun bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. “Melalui APBD murni senilai Rp 27 miliar dan Rp 1 miliar Bankeu provinsi. Sementara dalam APBD perubahan mendapatkan alokasi anggaran Rp 15 miliar dari Bankeu provinsi,” jelasnya.
Untuk pengerjaan melalui anggaran APBD murni saat ini progress sudah 90 persen. Sementara kegiatan di perubahan ini akan dilakukan, sudah ada pemenang tinggal menunggu pengerjaan. Dalam perbaikan jalan ini, dikatakannya ada dua jenis pengerjaan yang dilakukan oleh Dinas PUPR yaitu pengaspalan dan galian timbunan. Dengan total panjang 34 kilometer mulai dari Teluk Sulaiman hingga Teluk Sumbang, Dinas PUPR melakukan pekerjaan secara bertahap. “Saat ini sudah sebagian yang diaspal dan mulus. Pengerjaan akan kita lanjutkan di tahun berikutnya. Kita juga berharap agar pemerintah provinsi tetap memberikan bantuan keuangan,” jelasnya.
Dengan kondisi jalan yang mulus ini diharapkan aktivitas masyarakat di sana menjadi lebih lancar. Meskipun pengaspalannya belum secara menyeluruh, namun dampak positif dengan adanya pembangunan itu sudah bisa dirasakan masyarakat. “Harapan kita masyarakat lebih mudah untuk keluar kampung untuk mengangkut hasil laut di sana. Perekonomian pun bisa berputar dengan cepat dan pendapatan masyarakat bisa semakin meningkat,” ucapnya.
Dengan meningkatnya fasilitas jalan ini, secara tidak langsung mempengaruhi arus ekonomi masyarakat setempat. Apalagi, dengan adanya sejumlah objek wisata di kampung tersebut diyakini akan semakin memacu pembangunan maupun perekonomian di wilayah pesisir selatan Bumi Batiwakkal. (adv)