HukumKaltimLingkungan

Jembatan Dondang Retak Tertabrak Tongkang Batubara

Haloberau, KUKAR, – Kabar retaknya Jembatan Dondang di Kecamatan Muara Jawa, Kutai Kartanegara (Kukar) viral di sosial media sejak awal minggu ini. Sejumlah pihak langsung bergerak mencari solusi untuk mencegah keretakan tersebut menelan korban.

Diketahui, Jembatan Dondang memiliki panjang sekira 840 meter dengan ketinggian 12 meter. DPRD Kaltim bersama Dinas Pekerjaan Umum Kaltim melakukan peninjauan.

Kepala Bidang Bina Marga PU Kaltim, Irhamsyah mengatakan,, Jembatan Dondang yang retak tersebut diduga sebab tertabrak kapal tongkang bernomor MT 108. Pihaknya pun akan melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib.

Dirinya menilai, secara teknis kondisi pier 10 Jembatan Dondang yang tertabrak oleh tongkang itu dalam kondisi cukup parah.

“Beberapa bracing (pipa pancang) ada yang patah, sampai menggeser lantai jembatan. Mudah-mudahan yang menabrak siap bertanggung jawab untuk memperbaiki dan itu harus dilakukan,” tegasnya.

Untuk saat ini, pihaknya kemudian akan melakukan analisa secara menyeluruh terkait keamanan Jembatan Dondang. Disamping itu, pembatasan muatan juga akan turut dilakukan guna menghindari kemungkinan buruk yang terjadi.

“Maksimal 8 sampai 10 ton yang dibolehkan melintas,” katanya.

Terkait peristiwa ini, pihaknya juga akan segera berkoordinasi dengan Kementerian PU terkait kondisi terkini Jembatan Dondang, pasca ditabrak oleh tongkang batubara tersebut.

Dalam agenda peninjauan, Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun menyatakan, terpantau retakan yang terjadi memang perlu diwaspadai. Namun, sejauh ini dirinya menilai masih cukup aman untuk digunakan masyarakat.

Politisi PDI Perjuangan dapil Kukar itu mengakui, Jembatan Dondang merupakan akses yang sangat vital bagi masyarakat. Karena menghubungkan antara Kecamatan Samboja dengan Muara Jawa, sekaligus menghubungkan Samarinda dan Balikpapan,” ungkap Samsun

“Mungkin perlu dilakukan pembatasan. Nanti dengan Pak Camat akan pasang pengumuman, utamanya bagi kendaraan berat,” lugasnya. (*)