AdvertorialBerau

Petakan Resiko Bencana, Bentuk MPA di Tiap Kecamatan

Haloberau.com, TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Berau bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyusun peta risiko bencana Berau. Dari peta tersebut ada beberapa bencana yang cukup rawan terjadi, diantaranya kebakaran hutan dan lahan, tanah longsor maupun  banjir.

Kepala BPBD Berau, Thamrin menyampaikan, peta risiko bencana ini merupakan salah satu bentuk antisipasi dalam menghadapi bencana yang bisa saja terjadi. Sehingga ada pemahaman mengenai kondisi yang ada di daerah serta langkah-langkah yang harus diambil dalam menghadapi bencana tersebut. “Kita juga bisa menghasilkan kebijakan-kebijakan strategis untuk siap sedia dalam mengatasi bencana yang terjadi, seperti memberi pemahaman kepada masyarakat serta sosialisasi dini dalam menghadapi bencana yang mungkin terjadi di daerahnya,” ungkapnya.

Thamrin mengatakan, potensi bencana ini bisa terjadi kapan saja dan dimanapun. Sehingga perlu ada pemahaman sekaligus pemetaan mengenai resiko bencana yang ada.Dengan adanya peta bencana serta analisis bencana memberikan kemudahan bagi pemerintah untuk selalu waspada dan bersiap menghadapinya. Dengan adanya kesiapan ini tentu ada langkah-langkah yang bisa dilakukan nantinya jika bencana tersebut terjadi.

Dari hasil pemetaan yang dilakukan, potensi kebakaran hutan dan lahan merupakan yang paling tinggi terjadi di Bumi Batiwakkal. Ada 11 kecamatan yang cukup rawan karhutla. BPBD pun langsung mengambil langkah dengan membentuk masyarakat peduli api (MPA) di 11 kecamatan tersebut. “Kita juga telah membentuk 6 posko karhutla.  Penguatan terus kita lakukan mulai dari sarana dan prasarana hingga SDM. Karena hutan yang harus kita awasi seluas 2 juta hektar. Jadi sangat rawan dan harus selalu siap sedia,” tandasnya. (adv)