Haloberau.com, TANJUNG REDEB – Pemerintah menyalurkan bantuan Presiden Produktif Usaha Mikto (Banpres BPUM) tahun 2020. Di Kalimantan Timur dari rilis website Pemprov Kaltim, total yang diberikan senilain Rp 214 miliar. Sebagian bantuan telah disalurkan melalui BRI dan BNI. Hingga 10 Nopember 2020, progress BPUM yang sudah tersalurkan mencapai 68 persen.
Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) telah mengajukan nama-nama kepada pemerintah pusat terkait Banpres BPUM. Total penerima yang telah diajukan sebanyak 4000 yang tersebar di seluruh kecamatan. Bantuan ini merupakan program dari Kementerian Koperasi dan UKM untuk membantu usaha mikro terdampak pandemi Covid-19.
Saat ini BPUM untuk Kaltim sudah memasuki tahap kedua. Pada tahap pertama telah disalurkan kepada 16.018 penerima dari total usulan 38.000 pernerima. Tahap kedua alokasi 89.258 penerima dari usulan 135.000 penerima. Setiap usaha mikro akan menerima bantuan presiden sebesar Rp2,4 juta. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk melakukan pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Kepala Diskoperindag Berau, Wiyati mengatakan, total penerima yang telah diajukan pihaknya untuk menerima bantuan ini sebanyak 4000. Dari angka ini akan dilakukan verifikasi kembali oleh pemerintah pusat sesuai dengan persyaratan yang telah dibuat. “Nanti dicocokan semua datanya apakah sudah sesuai apa tidak. Kalau sudah maka bantuan bisa langsung masuk ke rekening masing-masing penerima,” jelasnya.
Dalam waktu dekat ini, Diskoperindag juga akan melakukan koordinasi kepada para camat. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat yang telah mengajukan bantuan ini. Karena verifikasi ini diumumkan secara online melalui website BRI. Sehingga diharapkan masyarakat bisa pro aktif untuk mengecek data tersebut. “Kita saat ini bekerja keras agar bantuan bisa terealisasi seluruhnya. Karena ini akan jadi pertimbangan si tahun 2021 mendatang jika tidak terealisasi,” ungkapnya.
Ia berharap BPUM ini bisa memulihkan perekonomian UMKM yang terdampak covid-19 melalui permodalan usaha. Para penerima pun dapat memanfaatkan bantuan ini untuk kembali mengembangkan usahanya dalam mengembalikan ekonominya. “Kita juga terus berupaya dalam mengembalikan perekonomian di masyarakat ini khususnya pelaku UMKM. Beberapa pelatihan telah kita lakukan untuk memberikan bekal dalam menjalankan usaha di era pandemi saat ini,” tandasnya. (adv)