Haloberau.com, TANJUNG REDEB – Vaksinasi Covid-19 untuk lansia telah dimulai dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Berau. Dalam vaksinasi tersebut dilakukan serentak di empat tempat yakni di gedung Busak Malur, Balai Mufaka, Puskesmas Teluk Bayur dan Puskesmas Sambaliung.
Kepala Dinas Kesehatan Berau Iswahyudi menyebutkan untuk vaksinasi Covid-19 di gedung Busak Malur sendiri terdapat 50 lansia yang disuntik perdana.
“Sasaran kita 50 orang dulu untuk vaksin di Busak Malur ini, sekaligus melihat kondisi bagaimana kondisi lansia, sebetulnya untuk Puskesmas targetnya 200 tapi sementara dilakukan bertahap,” jelas Iswahyudi.
Menurut Iswahyudi vaksin Covid-19 untuk lansia dipastikan telah aman terlebih telah ada uji lab. Meski sebelumnya lansia tidak masuk dalam program prioritas vaksin Covid-19.
“Awalnya lansia tidak menjadi target karena hasil laboratorium belum ada, namun setelah ujinya selesai dan hasil labnya telah ada sehingga dijamin aman,” tuturnya.
“Cuman bedanya jika vaksinasi lansia waktu vaksin pertama dan kedua 28 hari, kalau yang lain hanya 14 hari sehingga itu yang mejadi perbedaan mendasar,” pungkasnya.
Lebih lanjut Iswahyudi menjelaskan lansia yang boleh divaksin minimal berusia 60 tahun atau 59 tahun keatas sementara untuk batas usia tidak ada, selama yang bersangkutan sehat dan memenuhi syarat.
“Namun jika tidak sehat dan tetap ingin divaksin maka harus ada rekomendasi dari dokter apakah yang bersangkutan bisa divaksin atau tidak,”
“Makanya yang saat ini kita undang untuk divaksin adalah lansia sehat, walaupun kita tetap lakukan uji kolesterol, termasuk tekanan darah untuk memastikan apakah bisa divaksin atau tidak,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala P2P Dinkes Berau Garna Sudarsono menjelaskan, para lansia yang menjadi sasaran vaksin khususnya yang berdomisili di 4 Kecamatan terdekat yakni Tanjung Redeb, Sambaliung, Gunung Tabur dan Teluk Bayur.
“Kalau jumlah pasti lansia yang menjadi sasaran datanya masih proses, tapi sajauh ini jumlah penduduk yang kategori lansia di Berau sekitar 20 persen dari jumlah penduduk yang ada,” jelasnya.
Lebih lanjut Ia menjelaskan tak ada yang membedakan antara vaksin untuk kelompok masyarakat lainnya dengan lansia hanya saja interfal waktu jika biasanya 14 hari atau dua pekan maka lansia 28 hari antara penyuntikan pertama dan kedua.
“Untuk jenis vaksin sama yakni Sinovac, hanya saja nanti interfal jika lansia penyuntikan kedua butuh waktu 28 hari Sementara yang umum hanya 14 hari, karena ini sesuai instruksi,” imbuhnya.
Garna meminta masyarakat tak perlu takut untuk divaksin terlebih sudah ribuan orang Bumi Batiwakkal yang telah divaksin baik dari Nakes maupun pelayan publik dan hasilnya semua baik-baik saja tak ada efek samping dari vaksin.
“Untuk sejauh ini sudah ada masyarakat yang ketrgori lansia telah divaksin sekitar 24 orang dan hasilnya aman saja,” tuturnya.
“Sehingga diminta masyarakat untuk tidak takut divaksin dan sampai hari ini untuk Nakes sudah diatas 2 ribu orang kemudian pelayan publik sudah diatas 2 ribu telah divaksin dan sampai saat ini tidak ada kendala apa-apa termasuk tidak ada efek samping dari vaksin ini,” tutupnya. (*)