Haloberau.com, TANJUNG REDEB – Sebagian besar masyarakat di Bumi Batiwakkal keluhkan tingginya biaya Polymerase Chain Reaction atau PCR yang mencapai satu juta lebih. Apalagi hasil tes PCR merupakan kebutuhan penting saat ini sebagai surat pernyataan, bukti sehat dari virus corona jika ingin melakukan perjalanan keluar daerah melalui bandara.
Seperti yang diungkapkan Anwar salah seorang warga Tanjung Redeb mengharapkan peran pemerintah daerah untuk menekan tingginya biaya PCR tersebut.
“terakhir sejuta tiga ratus ribu lebih, saya dan keluarga, saat mau keluar daerah, karena jadi syarat di bandara dan mahal sekali, makanya kalau bisa ada bantuan dari pemerintah,” ungkap Anwar
Sementara, warga Tanjung Redeb lainnya, Supianur menganggap syarat PCR tersebut sangat memberatkan lantaran masa guna PCR terbilang singkat.
“Orang yang punya jam tinggi keperluan usaha di luar daerah seperti saya ini sangat menyulitkan yang harus mengeluarkan duit jutaan hanya untuk dapatkan bukti keterangan bebas covid dari hasil PCR,” terangnya.

Mengenai permasalahan PCR, belakangan ini muncul aspirasi warga terkait rencana PCR gratis bagi warga. Rencana tersebut ternyata merupakan janji kampanye dan masuk dalam 18 program kerja bupati saat kampanye dan debat calon yang saat itu disiarkan secara langsung oleh televisi swasta.
“Alhamdulillah sekali kalau ada yang gratis, mudah-mudahan bisa cepat, soalnya mahal kalau pakai uang sendiri, minimal disubsidi pemerintah saja sudah bagus,” tandas Supianur.
Bahkan di Media Sosial (Medos) Facebook sempat mencuat warga yang menagih kapan realisasi PCR gratis.
“Berau nomor urut 02 pandemi covid di kalimantan timur, kapan ya program PCR gratis yang diprogramkan terlaksana” tulis akun Facebook Ayi Suratman.
Pada aplikasi alodokter, untuk PCR di 2 klinik di kabupaten Berau menunjukan harga Rp 1.375.000. Ketua Komisi I DPRD Berau, Peri Kombong mengungkapkan, bahwa sampai saat ini anggaran berjalan merupakan anggaran yang disahkan oleh kepala daerah sebelumnya. Dimana biaya untuk PCR gratis tersebut memang tidak masuk di dalam penganggaran APBD 2021.
“Sementara untuk anggaran 2022 sementara ini belum kelihatan, apakah PCR gratis ini nanti diusulkan oleh teman-teman eksekutif atau bagaimana,” ungkapnya.(*)